Home

September 17, 2008

Kepergian papah Seorang Teman

Dear All.

Kupanjatkan syukur kepada Alloh. S.W.T atas nikmat dan rachmat yang telah diberikanNYA kepada saya berserta keluarga saya.
Pagi dini hari, aq dan mbak tika didapur untuk memasak sayur bayam & goreng tempe. Sebelumnya saya sudah meracik bahan" tersebut selepas sholat tarawih. Alhamdulillah pas sahur mbak tika ikut membantu goreng tempe. Seusai siap saji, dari dapur kami menuju kamar saya untuk sahur. Entah mbak tika punya firasat apa, yang jelas aq pun gak biasanya tidak tdr selepas sahur, kebiasanku tidur selepas sahur, melakukan sholat subuh dan tidur. Kegiatan yg lepas sahur aq kerjaan yaitu menyetrika pakaianku yg dari minggu kemarin.

Terdengar dari kamar sebelah, suara mbak tika menerima telp dari keluarganya dibandung, hari itu jg dan pagi itu juga musti pulang dan semua kumpul, mbak tika sambil menangis dan menanyakan ada apa dan bagaimana keadaan papah nya. Akhirnya mbak tika menerima berita duka mengenai Ayahandanya telah meninggal Dunia. Dalam hatiku langsung ku ucapkan innalillahi wainnalillahi rojiun, dan aq menemui mbak tika, mbak tabah dan sabar yah, tidak ada ucapan lain, krn mbak tika nangis dan langsung telph adik"nya yg dijkt agar segera pulang ke bandung.

Ya Alloh dalam batinku, Umur seseorang tidak ada yang bisa menebak dan menerka, hanya ENGKAULAH yg MAHA Mengetahui, teringat seorang nenek tetangga sebelah yang sudah aq anggap nenekku krn dahulu kala aq masih kecil, suaminya sering menyuapi aq dengan nasi kepel garam, suaminya lebih dahulu meninggalkannya, dan sekarang nenek tersebut stroke, hanya Alloh yg berkehendak terhadapnya.

Aq langsung membayangkan bapak, ibuku yang sudah lansia, tapi mereka diberi kesehatan. Alhamdulillah, tetapi aq teringat kembali umur tidak mengenal sehat maupun sakit, saat maut datang disitulah masa akhir kita di dunia.
ya Alloh, ku ikhlas, kurela, kupasrah, bila mengenai MAUT :)

Sebagai pengingat.

No comments: