Home

January 25, 2006

Aktifitas di hari sabtu ^_^

Assalamu`allaikum wr wb
Bismillahirohmanirohim.

hari ini jadwal ane kuliah pagi..tepatnya tgl 28 jan 06 jam 8.50 ane berangkat dari kantor..
memang sudah dari kemarin dan beberapa hari belakangan sudah hujan trus.. memang musim hujan ^_^...
dari rumah sudah pake jaket. yang seperti biasanya ane gak pernah pake jaket kali ini pake jaket.. dan bawa jas hujan...
teringat dahulu masa-masa SMA... klo sekolah pagi hujan...
balik lagi neh mengingat ABG ^_^
bedanya skrg kuliah gitu lohhh... heuhuehue...
dulu SMA gak pake motor.. skrg pake motor...
Alhamdulilah memiliki kendaraann.....jadwal ane setiap sabtu saja menggunakan motor. karena ane melakukan 2 aktifitas yaitu kerja dan kuliah juga..
dalam hati ini.. terharu dan semangat.... walaupun hujan dan dingin banget. udah pake jaketpun maseh dingin.j jjaket dan jas hujan tetap mengigil..... serta helem cakil ane kan gak seperti mobil yang ada wippernye =)) :)) jadi tangan deh yang jadi wipper . hahaha huehuehue hihihih... kebetulan helem cakil gak keseluruhan jadi tetap dagu kena air hujan... dan ane hanya senyum doank :P dari pada cembetut.. jadi sambil kedinginan dan mengigil.. naik motor menggambarkan senyumm.. semuanya terasa ringan dan bahagia dalam hati ini. hidup memang butuh perjuangan terutama perjuangan dijalan Alloh SWT.

hmm kecepatan motor pun dikurangi pada saat keadaan hujan.. dalam hati.. hmm sabar yah jangan ngebut2... tapi gak kuat merasakan dingin dan mengigilnya itu....
teringat kk ane.. subhanalloh Alloh Akbar!!!... dikeadaan seperti ini.. kk ane yang kerjanya hanya sebagai collector salah satu perusahan yang bergerak dibidang farmasi.. ane jadi berfikir kasihan sekali... beliau menghadapi cuaca yang panas dan dingin.. hmm memang sudah resiko dan tangung jawab kk saya dalam mencari nafkah.. semua itu ibadah dan Demi Anak Istri.. ^_^.beliau sudah berusaha untuk melamar2 kerjaan lain yang lebih baik. tidak dilapangan karena beliau akhirnya berfikir .. makin bertambahnya usia makin berkurangnya tenaga.. dimasa tua ingin menikmati masa tua yang tenang....
akhirnya saya berfikir kediri sendiri..
ya Allohhhhhhh nikmat mana lagi yang aku dustakan...
Alhamdulillah wa syukurillah ane kerja diruangan..
maseh banyak yang berkerja dibawah ane yang kesusahnya dibawah ane...
ikhwahfillah mari kita banyak bersyukur...
dimana ada kesulitan disitu ada kemudahan..
selalu ingat pesan seseorang teman disms. bila ane mengeluh..
hayoo semangat dv dalam menghadapi kehidupan. bekal buat diakherat juga koq.
hidup koq mengeluh trus dalam hati ^_^...
seharusnya kk saya yang kuliah knp saya...
ya Alloh semua itu sudah Engkau skenario.... tapi tidak semudah sutradra membuat sinetron..yang sudah diatur sedemikian rupa agar berjalan endingnya seperti apa :((..
Wa`allahuallam
sekiann dan terima kasih
wassalamuallaikum wr wb


January 19, 2006

Nikah ? Siapa takut...?

Assalamu`allaikum wr wb
Bismillahirohmanirohim

Saya takut sekali ketika membaca sebuah hadits, bahwa setiap bagian
dari tubuh anak adam ini, bisa terjerumus pada dosa 'zina'.
Dimana 'zina' nya mata adalah memandang yang bukan mahrom.
sedang 'zina' nya lidah adalah membicarakan hal yang mesum,
sedang 'zina'nya tangan adalah meraba tubuh wanita yang bukan
mahrom. Dan ini yang lebih sulit, bahwa hati pun bisa ber'zina',
dan 'zina' nya hati adalah membayangkan yang belum boleh dilaku
kan sebelum pernikahan. Baik ini dibuktikan dengan "x" atau tidak.

Alhamdulillah, saya mengenal seorang gadis, yang saya anggap
istiqomah dalam beragama, maka semata mata niat ibadah, dan
menyelamatkan diri dari dosa, saya tanya dia "Maukah engaku bicara
soal masa depan dengan saya ?"

Saya fikir pertanyaan ini adalah kaliamat yang paling simpel. dimana
kalau dia mau, yaa Alhamdulillah, rencana bisa diteruskan. Bila tidak
ya tidak mengapa, tokh ibadah nikah, tidak harus selalu dengan dia.
Dengan siapapun tetap dapat pahala, asal ikhlas sama ikhlas.
Daripada lama ter katug katung, antara rindu dan ketidak pastian,
khan lebih baik segera ditanyakan. Oke atau tidak, selesai :)

Ternyata dia mau, dan 6 bulan setelah itu, kami menikah...



Nah, mengapa anda tidak seperti saya saja. Tanya dia langsung
Nah shahabat jadilah berani. Kita terkadang takut mengutarakannya,
karena khawatir jawabannya :)

Apa anda sudah mengutarakannya, tapi dia ragu menjawabnya.
Barangkali ajakan anda kurang jelas, terlalu samar, tidak tegas tegas
mengajaknya menjadi isteri anda.

Katakan saja : Bersediakah engkau menjadi isteri saya, kalau "iya"
Alhamdulillah, tetapi jikapun tidak, tentu saya tidak bisa menunggu
engkau, untuk saya melangkah ke masa depan.

Terus anda Kalau ia mau, maka nikmatilah kebahagiaan baru anda :),
jika tidak, ulangi pertanyaan ini secara tulus pada muslimah lain.

Kesiapan ditolak, kesiapan menghadapi kenyataan kalaupun bukan dia
yang menjadi isteri anda, adalah awal dari hilangnya kegundahan
itu,akhirnya kita bimbang, ragu bertanya lebih jelas dan akhirnya
terkatung katung

yakinilah bahwa yang akan menjadi isteri anda hanyalah yang di
taqdirkanNya untuk menjadi isteri anda. Walaupun seseorang telah
memakai gaunpengantin, telah duduk dua saksi dan bertatap wajah
dengan penghulu, kalauia bukan jodoh kita dalam catatan taqdir, maka
kita tidak akan pernah bisa kita raih sebagai isteri. Sebaliknya
kalau memang seseorang itu memang jodoh kita dalam kehendakNya, maka
sekalipun sekarang masih berada di ujung kutub utara, maka Alloh
akan hantarkan ia kepada anda, atau anda yang dihantarkanNya untuk
menemui dia.

Sampai saat ini anda belum tahu yang mana yang ditaqdirkan jadi
jodoh anda,tinggal sekarang beranikah anda mengintip taqdir itu dan
membukanya terus menjemputnya..?Tanya dia, maukah jadi isteri
saya ? jika mau, Alhamdulillah barangkali memang dialah itu. Jika
dia tidak mau, jangan gelisah, memang taqdir tidak bisa dipaksa koq.
Kalau dia tidak mau, yang lain pasti mau ! Siapa yang lain itu ?? Ya
kita cari lagi dan tanyakan lagi seperti tadi.

Sepanjang kita siap menerima siapapun yang ditaqdirkanNya buat kita,
maka Insya Alloh hidup ini akan terasa mudah dan indah.




Note: Above just a small encouragement for any ikhwan that having a marriage minded thought.. good luck.. and keep trying..! :)
(Taken from Aa Yoga's website)

dikutip dari:
http://www.islamdotnet.com/modules.php?name=News&file=article&sid=88

January 16, 2006

Doa Yang kupanjatkan ( By : Ratih Sang )

Assalamu`allaikum wr wb
Bismillahirohmanirohim.

oleh: Ratih Sanggarwati

Doa yang kupanjatkan ketika aku masih gadis
"Ya Allah beri aku calon suami yang baik, yang sholeh.
Beri aku suami yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku."

Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah
"Ya Allah beri aku anak yang sholeh dan sholehah,
agar mereka dapat mendoakanku ketika nanti aku mati
dan menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus."

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir
"Ya Allah beri aku kesempatan menyekolahkan mereka
di sekolah Islami yang baik meskipun mahal,
beri aku rizki untuk itu ya Allah...."

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku sudah mulai sekolah
"Ya Allah..... jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral
Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda."

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku sudah beranjak remaja
"Ya Allah jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yang
mengkhawatirkanku. Ya Allah aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena
dia ibarat buah yang sedang ranum."

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku menjadi dewasa
"Ya Allah entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholeh pada mereka, yang
bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami."

Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah "Ya Allah jangan kau putuskan
tali ibu & anak ini, aku takut kehilangan perhatiannya dan takut kehilangan
dia karena dia akan ikut suaminya."

Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan
"Ya Allah mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat.
Aku inginkan nama pemberianku pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan
teritoria wibawaku sebagi ibu dari ibunya
cucuku."

Ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan Allah tersenyum dan
berkata......

"Engkau ingin suami yang baik dan sholeh
sudahkah engkau sendiri baik dan sholehah?

Engkau ingin suamimu jadi imam,
akankah engkau jadi makmum yang baik?"

"Engkau ingin anak yang sholehah,
sudahkah itu ada padamu dan pada suamimu.

Jangan egois begitu......
masak engkau ingin anak yang sholehah
hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu....
tentu mereka menjadi sholehah utama karena-Ku,
karena aturan yang mereka ikuti haruslah aturan-Ku."

"Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam,
karena apa?...... prestige? ...... atau....
engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik Islam padanya?
Engkau juga harus belajar,
Engkau juga harus bermoral Islami,
Engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha mengkhatamkannya."

"Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan
mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup aurat?
Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan dan kehormatan
umat-Ku."

"Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu,
seolah engkau tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku.

Percayalah kalau anakmu dari bibit, bebet, bobot yang baik
maka yang sepadanlah yang dia akan dapatkan."

"Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu.
Aku yang memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya.

Aku tetap mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku,
bahkan ketika dia melupakan-Ku.

Aku tetap mencintainya."
"Anakmu adalah amanahmu,
cucumu adalah amanah dari anakmu,
berilah kebebasan
untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi amanahnya."

Lantas...... aku malu...... dengan imajinasiku sendiri....
aku malu......
aku malu akan tuntutanku.......

Maafkan aku ya Allah......

SuMber : MAilingList: As-Syifa


January 14, 2006

1Cth Perbuatan Yg Lbh Baik Berpengaruh Dr 1000 Kata Yg Terucap

Assalamu`allaikum wr wb
Bismillahirohmanirohim.

"Satu contoh Perbuatan Yang Lebih Baik Berpengaruh Dari Seribu Kata Yg Terucap"
1. Sebarkan salam kepada siapa saja
2. Berikan senyuman
3. Sapa dengan penuh rasa senang dan semangat
4. Sebutkan nama anda dan tanyakan namanya
5. Ingat namanya baik2 jangan sampai lupa
6. Panggilah dengan nama yang paling disukainya
7.katakan senang dengan pembicaraannya
8. buatlah seakan anda sangat menyukainya
9. jangan terlalu banyak bicara & perbanyaklah mendengar
10. buatlah seakan anda sangat tertarik dengan apa yang diungkapkannya
11. Jjangan menyelak pembicaraannya dan bersabarlah
12. Ajukan pertanyaan yang dapat merangsang semangat pembicaraannya
13. Jaga sopan santun & ucapkan terima kasih
14. Anggap semua yang anda temui adalah penting
15. Persering bersilahturahmi & berikan hadiah semampu anda
16. Doa'kan lah kapan saja anda berdo'a
17. Berikan hadiah sekecil apapun yang anda mampu
18. Berikan perhatian yang baik terhadapnya
19. Puji prestasinya dan hasil pekerjaannya dengan segala ketulusan
20. jangan memalingkan wajah atau badan ketika berbicara
21. Jangan bersikap seperti majikan/negosiasi
22. Terimalah dia apa adanya
23. Jangan paksakan untuk menjadi orang lain
24. Jangan paksa orang lain jadi sempurna sebelum anda mencintai dan berkorban untuknya dengan semaksimal
25. Jangan segan meminta kritik dan saran
26. Mulailah sesuatu dengan apa yang disepakati
27. Jangan mempermasalahkan perbedaan sepele
28. Jangan banyak berdebat dan jangan suka ngotot
29. Ungkapkan persetujuan kepadanya dengan jelas
30. Hargailah sekecil apapun pekerjaan dan kebaikkannya
31. Ucapkanlah terima kasih setulus-tulusnya
32. Do'alkanlah agar dia lebih bersemangat
33. Mintalah do'a kepadanya

"Materi Kiat Mudah membuat Orang lain Jatuh Cinta"
Dalam Dauroh Quantum Murobi

Wassalamu`allaikum wr wb
Salam ukhuwah DV ^_^

January 13, 2006

Dilema Muslimah Antara Karir&Kerjaan

Assalamu`allaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Bismillahirohmanirohim.

Menjadi seorang istri merupakan Konsekuansi yang musti kita lewati. menjadi seorang istri adalah sebuah hal yang indah. Bagai melihat mawar kita ingin menciumnya tetapi tidak ingin terkena durinya nah inilah yang patut kita lakukan adalah: nikah, itu perlu pengorbanan tapi perlu diiringi oleh keikhlasan..
komunikasi harus dipahami oleh masing-masing pasangan.
Ibu rumah tangga yang harus dipikirkan paling utama yaitu:
1. Anak-anak:
dari jam 7 malam sampai jam 7 pagi kita memanage waktu.
perisiapan spiritual kita : ruqiyah
memerlukan ekpresi untuk menghilangkan kelelahan.
2. Persiapan Intelektual Kita
3. Pengetahuan Keislaman
4. Skill, Intra insonal
5. Penyiapan Fisik:
- Jalan-jalan pagi
- Menjaga kebersihan Pribadi
yang terakhir. tawadud
Senyum adalah komunikasi dengan orang lain yang paling mudah dan baik.

Sekian dan terima kasih
Wassalamu`allaikum wr wb
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
* kajian di BKPM : Jln. Gatot Subroto. Ahad Tgl 11 Desember 05* Kopdar Kamu= kajian muslimah ( divisi kewanitaan IMB)*
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Komitmen Seorang Muslim

Assalamu`allaikum wr wb
Bismillahirohmanirohim.

Dalam Bahasa sehari-hari dikenal dengan Tangung Jawab ada didalam Al-Quran. Ayat:
[29:23] "Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang"

Ujian bisa diberi oleh Alloh melalui kebahagiaan tidak dengan kesedihan. orang beriman akan yakin akan diuji oleh Alloh SWT.

Komitmen:
1. Loyal dalam artian : Setia kepada ikatan Alloh. Aturan Alloh SWT

2. Disiplin dalam melaksanakan terhadap ketentuan-ketentuan Alloh SWT . terdapat dalam Ayat :
[ 33:36]"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata"

3. Menjalin Ukhuwah Islamiyah.

4. Mau berkerja sama dalam Kebaikan. terdapat di dalam Ayat :
[61:4]"Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh."

5. Saling Nasehat- Menasehati terdapat didalam Ayat :
[103:3] "
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."

Terdiri dari 5 Komitmen seorang Mukmin.

Jazakhumullah khoioron katsrian.
Afwanminkum bila ada kehilafan dan pengetikan.
Wassalamuallaikum wr wb

*Tarbiyah tiap pekan*

January 11, 2006

" Air Mata "

Assalamu`allaikum wr wb
Bismilahirohmanirohim.

Sebuah kata yang sederhana namun mengandung makna yang sangat dalam.

Jika mengalami kekecewaan yang sangat dalam menangislah.!!
Biarkan air mata menetes di pipi. Jangan biarkan air mata menetes
dihati.

Air mata yang menetes di dalam hati jauh lebih berbahaya dari pada
air mata yang menetes di pipi.

Air mata yang menetes di wajah masih dapat di hapus tetapi air
Mata yang menetes dan terus mengalir di dalam hati, tidak akan dapat
dihapus dan akan terus menggenangi hati sehingga hati akan terus
terendam didalam nya.

Jangan biarkan hal ini sampai terjadi sebab hati akan menjadi
terluka dan beku.
Luka itu akan menimbulkan rasa sakit yang amat sangat.

Seiring dengan berjalannya waktu mungkin luka itu masih dapat sembuh.
Tetapi bekas dari luka itu akan meninggalkan noda dan tidak akan
pernah hilang.

Sama hal nya seperti ketika kita memasang paku pada sebuah papan.
Paku itu masih bisa dicabut karena letaknya yng kurang tepat.,tetapi
bekas lubang dari paku itu tidak akan bisa hilang dan akan tetap
meninggalkan noda.

Maka jangan pernah sekalipun mengecewakan perasaan orang lain,apalagi
orang yang kita sayangi.

Walaupun anda berusaha merubah sikap dan perilaku anda di depan semua
orang, seolah-olah tidak pernah menyakiti hatinya, tapi semua itu
akan sia-sia, karena suatu saat penyesalan akan datang jua
menghampiri.

Dan jika saat itu tiba akan sangat terlambat karena hati yang pernah
digenangi oleh air mata kekecewaan tidak dapat kembali seperti semula.

Maka jangan pernah mencoba sekalipun mengecewakan perasaan orang
yang kita sayangi dan kita cintai.
Berikan dan tunjukkanlah kesetiaan dan kepercayaan untuk orang yang kita sayangi.

Yathie
(hidup ini hanya sekali, maka janganlah disia-siakan.
Mari kita kembali kepada niat yang baik InsyaAlloh
akan mendapatkan yang baik pula.....Amien)

===========================================
Semua artikel pada milis ini bisa dilihat di http://prayoga.net/
situs-nya artikel dan cerpen (pra) pernikahan
===========================================
Visit your group "tentang-pernikahan" on the web.

Jangan hanya dibuka, dibaca dong

Assalamu`allaikum wr wb
Bismillahirohmanirohim.

Bila Cinta Tak Berbalas
"Maaf Akhi, bukannya saya tidak menghormati permintaan akhi. Tapi
rasanya kita cukup menjalin ukhuwah saja dalam perjuangan. Saya doakan
semoga akhi menemukan pasangan lain yang lebih baik dari saya.

Amboi, bagaimana rasanya bila kalimat di atas dialami oleh para
ikhwan? Bisa saja langit terasa runtuh, hati berkeping-keping. Sang
pujaan hati yang kita harapkan menjadi teman setia dalam mengarungi
perjalanan hidup menampik khitbah kita. Segala asa yang pernah coba
ditambatkan akhirnya karam. Cinta suci sang ikhwan bertepuk sebelah
tangan.

Ya drama kehidupan menuju mahligai pelaminan memang beragam. Ada yang
menjalaninya dengan smooth, amat mulus, tapi ada yang berliku penuh
onak duri, bahkan ada yang pupus ditengah perjalanan karena cintanya
tak bertaut dalam maghligai pernikahan.

Ini bukan saja dialami oleh para ikhwan, kaum akhwat pun bisa
mengalaminya. Bedanya, para ikhwan mengalami secara langsung karena
posisi mereka sebagai subyek/pelaku aktif dalam proses melamar.
Sehingga getirnya kegagalan cinta -seandainya memang terasa getir-
langsung terasa. Sedangkan kaum akhwat perasaanya lebih aman
tersembunyi karena mereka umumnya berposisi pasif, menunggu pinangan.
Tapi manakala sang ikhwan yang didamba memilih berlabuh dihati yang
lain kekecewaan juga merebak dihati mereka.

Mengambil sikap

Ikhwan dan akhwat rahimakumullah, siapapun berhak kecewa manakala
keinginan dan cita-citanya tidak tercapai. Perasaan kecewa adalah
bagian dari gharizatul baqa (naluri mempertahankan diri) yang Allah
ciptakan pada manusia. Dengannya, manusia adalah manusia, bukan
onggokan daging dan tulang belulang. Ia juga bukan robot yang bergerak
tanpa perasaan, tapi manusia memiliki aneka emosi jiwa. Ia bisa
bergembira tapi juga bisa kecewa.

Emosi negatif, seperti perasaan kecewa akibat tertolak, bukannya tanpa
hikmah. Kesedihan akan memperhalus perasaan manusia, bahkan akan
meningkatkan kepekaannya pada sesama. Bila dikelola dengan baik maka
akan semakin matanglah emosi yang terbentuk. Tidak meledak-ledak lalu
lenyap seketika. Ia akan siap untuk kesempatan berikutnya; kecewa
ataupun bergembira. Jadi mengapa tidak bersyukur manakala kita
ternyata bisa kecewa? Karena berarti kita adalah manusia seutuhnya.

Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru awal dari
segala-galanya. Meski terdengar klise tapi ada benarnya; ambillah
pelajaran dari sebuah kegagalan lalu buatlah perbaikan diri. Tentu
saja itu dengan tetap mengimani qadla Allah SWT.

Agar kegagalan mengkhitbah tidak menjadi petaka, maka ikhwan dan
akhwat, persiapkanlah diri sebaik-baiknya, ada beberapa langkah yang
bisa diambil:

Percayai qadla
Manusia tidak suka dengan penolakan. Ia ingin semua
keinginannya selalu terpenuhi. Padahal ditolak adalah salah satu
bagian dari kehidupan kita. Kata seorang kawan, hidup itu adakaanya
tidak bisa memilih. Perkataan itu benar adanya, cobalah kita
renungkan, kita lahir kedunia ini tanpa ada pilihan; terlahir sebagai
seorang pria atau wanita, berkulit coklat atau putih, berbeda suku
bangsa, dan sebagainya. Demikian pula rezeki dan jodoh adalah hal yang
berada di luar pilihan kita. Man propose, god dispose. Kita hanya bisa
menduga dan berikhtiar, tapi Allah jua yang menentukan.
"Sesungguhnya salah seorang di antara kalian dikumpulkan
penciptaannya di dalam rahim ibunya selama 40 hari kemudian menjadi
alaqah kemudian menjadi janin, lalu Allah mengutus malaikat dan
diperintahkannya dengan empat kata dan dikatakan padanya: tulislah
amalnya, rizkinya dan ajalnya. (HR.Bukhari).
Maka kokohkanlah keimanan saat momen itu terjadi pada
kita. Yakinilah skenario Allah tengah berlangsung, dan jadilah
penyimak yang baik dengan penuh sangka yang baik padaNya. Tanamkan
dalam diri kita Allah Mahatahu yang terbaik bagi hamba-hambaNya
Jangan biarkan kekecewaan menggerogoti keimanan kita
kepadaNya. Apalagi dengan terus menanamkan prasangka buruk padaNya.
Segerahlah sadar bahwa ini adalah ujian dari Allah. Akankah kita
menerima qadla-Nya atau merutuknya?
Dengan demikian, fragmen yang pahit dalam kehidupan
InsyaAllah akan memperkuat keyakinan kita bahwa Allah sayang pada
kita. Demikian sayangnya, sampai-sampai Allah tidak rela menjodohkan
kita dengan si fulan yang kita sangka sebagai pelabuhan cinta kita.

Bersiap untuk cinta dan bahagia
"Seandainya ukhti menjadi istri saya, saya berjanji akan
membahagiakan ukhti," demikian ungkapan keinginan para ikhwan terhadap
akhwat yang akan mereka lamar. Puluhan, mungkin ratusan angan-angan
kita siapkan seandainya si dia menerima pinangan cinta kita. Kita
begitu siap untuk berbahagia dan membahagiakan orang lain. Sama
seperti banyak orang yang ingin menjadi kaya, tenar dan dipuja banyak
orang.
Sayang, banyak diantara kita yang belum siap untuk merasa
kecewa. Dan ketika impian itu berakhir kita seperti terhempas. Tidak
percaya bahwa itu bisa terjadi, ada akhwat yang berani menolak
pinangan kita. Bila kurang waras, mungkin akan keluar ucapan,
"berani-beraninya..." atau "apa yang kurang dari saya....."
Akhi dan ukhti, jangan biarkan angan-angan membuai kita
dan membuat diri menjadi tulul amal, panjang angan-angan. Sadarilah
semakin tinggi angan membuai kita, semakin sakit manakala tak tergapai
dan terjatuh. Ambillah sikap simbang setiap saat; bersiap diri menjadi
senang sekaligus kecewa. Sikap itu akan menjadi buffer penyangga
mental kita, apapun yang terjadi kelak.
Manakala kenyataan pahit yang ada di depan mata, sang
akhwat menolak khitbah kita atau sang ikhwan memilih bunga yang lain,
hati ini tidak akan tercabik. Yang akan datang adalah keikhlasan dan
sikap lapang dada. Demikian pula saat ia menjatuhkan pilihannya pada
kita, hati ini akan bersyukur padaNya karena doa terkabul, keinginan
menjadi kenyataan.
"Menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya
urusannya seluruhnya baik dan tidaklah hal itu dimiliki oleh seseorang
kecuali bagi seorang mukmin. Jika mendapat nikmat ia bersyukur maka
hal itu baik baginya, dan jika menderita kesusahan ia bersabar maka
hal itu lebih baik baginya." (HR. Muslim).

Bukan Aib
Ditolak? Emang enak! Wah, mungkin demikian pikiran
sebagian ikhwan. Malu, kesal dan kecewa menjadi satu. Tapi itulah
bentuk perjuangan menuju pernikahan. Kita tidak akan pernah tahu
apakah sang pujaan menerima atau menolak kita, kecuali setelah
mengajukan pinangan padanya. Manakala ditolak tidak usah malu, bukan
cuma kita yang pernah ditolak, banyak ikhwan yang senasib dan
sependeritaan.
Saatnya berjiwa besar ketika ditolak. Tidak perlu merasa
terhina. Demikian pula saat banyak orang tahu hal itu. Bukankah apa
yang kita lakukan adalah sesuatu yang benar? Mengapa mesti malu.

Kita mungkin takkan Bahagia
Marah-marah karena lamaran tertolak? Mendoakan keburukan
pada ikhwan/akhwat yang tidak mencintai kita? Itu bukan sikap seorang
muslim/muslimah yang baik. Tidak ada yang bisa melarang seseorang
untuk jatuh cinta maupun menolak cinta. Sebagaimana kita punya hak
untuk mencintai dan melamar orang, maka ada pula hak yang diberikan
agama pada orang lain untuk menolak pinangan kita. Bahkan dalam
kehidupan rumah tangga pun seorang suami dan istri diberikan hak oleh
Allah SWT. Untuk membatalkan sebuah ikatan pernikahan.
Mengapa ada hak penolakan cinta yang diberikan Allah pada
kita? Bahkan dalam pernikahan ada pintu keluar perceraian. Jawabannya
adalah sangat mungkin manusia yang jatuh cinta atau setelah membangun
rumah tangga, ternyata tak kunjung memperoleh kebahagiaan (al hanaah)
dari pasangannya, maka tiada guna mempertahankan sebuah bahtera rumah
tangga bila kebahagiaan dan ketentraman tak dapat diraih. Wallahu
aflam bi ash shawab.
"Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh
rujuk lagi dengan cara yang mafruf atau menceraikan dengan cara yang
baik." (QS. Al-Baqarah [2] : 229).
Berpikir positiflah manakala cinta tak berbalas. Belum tentu kita
memperoleh kebahagiaan bila hidup bersamanya. Apa yang kita pandang
baik secara kasat mata, belum tentu berbuah kebaikan di kemudian hari.
Adakalanya keinginan untuk hidup bersama orang yang kita
idamkan begitu menggoda. Tapi bila ternyata cinta kita bertepuk
sebelah tangan, untuk apa semua kita pikirkan lagi? Allah Maha
Pangatur, ia pasti akan mempertemukan kita dengan orang yang
memberikan kebahagiaan seperti yang kita angankan. Bahkan mungkin
lebih dari yang kita harapkan.
Be positive thinking, suatu hari kelak ketika antum telah
menikah dengan orang lain -bukan dengan si dia yang antum idamkan-
niscaya antum takjub dengan kebahagiaan yang antum rasakan. Percayalah
banyak orang yang telah merasakan hal demikian.

Saya tak mungkin berbahagia tanpanya
Ini adalah perangkap, ia akan memenjarakan kita terus
menerus dalam kekecewaan. Perasaan ini juga menghambat kita untuk
mendapatkan kesempatan berbahagia dengan orang lain. Mereka yang terus
menerus mengingat orang yang pernah menolaknya, dan masih terbius
dengan angan-angannya sebenarnya tengah menyiksa perasaan mereka
sendiri dan menutup peluang untuk bahagia.
Mari berpikir jernih, untuk apa memikirkan orang lain
yang sudah menjalani kehidupannya sendiri? Jangan biarkan orang lain
membatalkan kebahagiaan kita. Diri kitalah yang bisa menciptakannya
sendiri. Untuk itu tanamkan optimisme dan keyakinan terhadap qadla
Allah SWT. Insya Allah, akan ada orang yang membahagiakan kita kelak.

Cinta membutuhkan waktu
"Maukah ukhti menjadi istri saya? Saya tunggu jawaban
ukhti dalam waktu 1 X 24 jam!" Masya Allah, cinta bukanlah martabak
telor yang bisa di tunggu waktu matangnya. Ia berproses, apalagi
berbicara rumah tangga, pastinya banyak pertimbangan-pertimbangan yang
harus dipikirkan. Ada unsur keluarga yang harus berperan. Selain juga
ada pilihan-pilihan yang mungkin bisa diambil.
Jadi harap dipahami bila kesempatan datangnya cinta itu
menunggu waktu. Seorang akhwat yang akan dilamar -contoh extrim pada
kasus diatas- bisa jadi tidak serta merta menjawab. Biarkanlah ia
berpikir dengan jernih sampai akhirnya ia melahirkan keputusan. Jadi
cara berpikir seperti di atas sebenarnya lebih cocok dimiliki anggota
tim SWAT ketimbang orang yang berkhitbah

Ideal bagus, Tapi realistik adalah sempurna
"Suami yang saya dambakan adalah yang bertanggungjawab
pada keluarga, giat berdakwah dan rajin beribadah, cerdas serta
pengertian, penyayang, humoris, mapan dan juga tampan." Itu mungkin
suami dambaan anda duhai Ukhti. tapi jangan marah bila saya katakan
bahwa seandainya kriteria itu adalah harga mati yang tak tertawar,
maka yang ukhti butuhkan bukanlah seorang ikhwan melainkan kitab-kitab
pembinaan.
Kenyataannya tidak ada satupun lelaki didunia ini yang
bisa memenuhi semua keinginan kita. Ada yang mapan tapi kurang
rupawan, ada yang rajin beribadah tapi kurang mapan, ada yang giat
dakwah dakwah tapi selalu merasa benar sendiri, dan sebagainya.
Ini bukan berarti kita tidak boleh memiliki kriteria bagi
calon suami/istri kita, tapi realistislah, setiap menusia punya
kekurangan sekaligus kelebihan. Mereka yang menikah adalah orang-orang
yang berani menerima kekurangan pasangannya, bukan orang-orang yang
sempurna. Tapi berpikir realistis terhadap orang yang akan melamar
kita, atau yang akan kita lamar, adalah kesempurnaan.
Maka doa kita kepada Allah bukanlah, "berikanlah
padaku pasangan yang sempurna" tetapi "ya Allah, karuniakanlah padaku
pasangan yang baik bagi agamaku dan duniaku."

Kekuatan Ruhiyah
Percaya diri itu harus, tapi overselfconfidence adalah
kesalahan. Jangan terlalu percaya diri akhi bahwa lamaran antum
diterima. Jangan juga terlalu yakin ukhti, bahwa sang pujaan akan
datang ke rumah anti. Perjodohan adalah perkara gaib. Tanpa ada
seorang pun yang tahu kapan dan dengan siapa kita akan berjodoh. Cinta
dan berjodohan tidak mengenal status dan identifikasi fisik. Bukan
karena ukhti cantik maka para ikhwan menyukai ukhti. Juga bukan karena
akhi seorang hamalatud dafwah lalu setiap akhwat mendambakannya.
Kita tidak bisa mengukur kebahagiaan orang lain menurut
persepsi kita. Bukankah sering kita melihat seseorang yang menurut
kita "luar biasa" berjodoh dengan yang biasa-biasa saja. Seperti
seringnya kita melihat pasangan yang ganteng dan cantik, populer tapi
kemudian berpisah. Inilah rahasia cinta dan perjodohan, tidak bisa
terukur dengan ukuran-ukuran manusia.
Maka landasilah rasa percaya diri kita dengan sikap
tawakal kepada Allah. Kita berserah diri kepadaNya akan keputusan yang
ia berikan. Jauhilah sikap takkabur dan sombong. Karena itu semua
hanya akan membuat diri kita rendah dihadapan Allah dan orang lain.
Intinya saya bermaksud mengatakan jangan ke-ge-er-an dengan segala
title dan atribut yang melekat pada diri kita.

Beri cinta kesempatan (lagi)
"... dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang
kafir." (QS. Yusuf [12] : 87).
Bersedih hati karena gagal bersanding dengan dambaan hati wajar
adanya. Tapi bukan alasan untuk menyurutkan langkah berumah tangga.
Dunia ini luas, demikian pula dengan orang-orang yang mencintai kita.
Kegagalan cinta bukan berarti kita tidak berhak bahagia atau tidak
bisa meraih kebahagiaan. Bila hari ini Allah belum mempertemukan kita
dengan orang yang kita cintai, Insya Allah ia akan datang esok atau
lusa, atau kapanpun ia menghendaki, itu adalah bagian dari
kekuasaanNya.
Cinta juga berproses. Ia membutuhkan waktu. Ia bisa
datang dengan cepat tak terduga atau mungkin tidak seperti yang kita
harapkan. Ada orang yang dengan cepat berumah tangga, tapi ada pula
yang merasakan segalanya berjalan lambat, namun tidak pernah ada kata
terlambat untuk merasakan kebahagiaan dalam pernikahan. Beri
kesempatan diri kita untuk kembali merasakan kehangatan cinta. glove
is knocking outside the doorh. Tidak pernah ada kata menyerah untuk
meraih kebahagiaan dalam naungan ridhoNya. Yang pokok, ikhwan atau
akhwat yang kelak akan menjadi pasangan kita adalah mereka yang
dirihoi agamanya.
"Jika melamar kepada kalian seseorang yang kalian ridho
agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah ia, bila kalian tidak
melakukannya maka akan ada fitnah di muka bumi dan kerusakan yang
nyata." (HR. Turmudzi).
"Wanita dinikahi karena satu dari tiga hal; dinikahi
karena hartanya, dinikahi karena kecantikannya, dinikahi karena
agamanya. Maka pilihlah yang memiliki agama dan akhlak (mulia) niscaya
selamat dirimu." (HR. Ahmad)


--
--Selalu Tampil Beda !!!
" Orang yang memberi petunjuk kepada kebaikan sama pahalanya
seperti orang yang melakukannya. (HR Bukhari) "